Kamis, 29 April 2021

REFLEKSI PERTEMUAN 9: MENGUNGKAP FILSAFAT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Perkuliahan mata kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke-9 yang diampuh oleh Prof. Dr. Marsigit, MA. dilakukan pada hari Selasa, 27 April 2021 pukul 12:40-14:00 WIB dan berlangsung secara daring melalui Zoom. Inti materi yang disampaikan pada mata kuliah kali ini adalah mengenai Filsafat pada Pembelajaran Matematika.

Seperti biasa, perkuliahan kali ini diawali dengan berdoa menurut keyakinan masing-masing. Setelah itu Prof. Marsigit menyatakan yang sebelumnya mahasiswa diperintahkan untuk menonton video microteacing yang di ampuh oleh Prof. Marsigit di kelas lain, yaitu untuk menekankan, diperkenalkan dan memfasilitasi bagaimana pembelajaran pada era pandemi, kemudian Prof. memutarkan video microteaching tersebut untuk memberikan gambaran dan kaitannya dengan tugas yang sementara digarap.

Setelah video microteaching di putarkan, kemudian Prof menanyakan kepada mahasiswa filsafat yang diungkap pada video tersebut. Kemudian prof menyebut nama mahasiswa satu persatu untuk menyampaikan pendapat masing-masing.

1.      Rahmania Abida, menyatakan bahwa video tersebut mengungkap filsafat konstruktivisme karena terdapat langkah-langkah pembelajarannya. Kemudian Prof. Marsigit menanggapi bahwa itu terlalu umum.

2.      Dola Julianti, menyatakan bahwa video tersebut mengungkap filsafat materi persamaan kuadrat. Kemudian Prof mengomentari bahwa menyebut materi itu kembali ke zaman dulu yang menyebut isi pelajaran sebagai materi yang sekarang dikenal dengan kompetensi.

3.      Yosica Nadilah Zahara, video tersebut mengungkap filsafat ketidaktahuan.  Kemudian prof menyatakan bahwa siswa yang tidak tahu benar atau salah? Kemudian Yosica menyampaikan benar mak dapat disimpulkan bahwa tidak usah belajar karena ketidaktahuan itu benar.

4.      Arma Wangsa, menyatakan bahwa video tersebut mengungkap filsafat skeptisisme yang mana guru meragukan jawaban siswa sehingga membuat siswa berusaha untuk kembali memverifikasi jawabannya. Komentar dari Prof menyatakan bahwa suka-suka Anda untuk menyatakan dia mengungkap filsafat apa, intinya Anda dapat menerangkan maksudnya.

5.      Dwi Susanti, menyatakan bahwa video tersebut mengungkap filsafat konsep yaitu konsep dari persamaan kuadrat.

6.      Firdayana Makmur, pada video tersebut yaitu siswa mencoba untuk bernalar/berpikir di mana guru menjadi fasilitator dengan menyediakan LKPD sehingga siswa berusaha untuk mengonstruksi sendiri pengetahuannya melalui LKPD. Bagus karena sudah ada unsur normatifnya.

7.      Syilfia Septani, adanya suatu permasalahan yang dapat diselesaikan oleh siswa. Kemudian Prof. mengomentari bahwa permasalahan tidak perlu menggunakan filsafat karena filsafat sudah ada dimana-mana.

8.      Fonni Yusdian, menyatakan bahwa bagaimana guru membangun cara berpikir siswa yang awalnya dilakukan apersepsi kemudian mengamati dan berikutnya yang disebut dengan filsafat membangun.

9.      Mutiara Annisa Widodo, video tersebut mengungkap filsafat konstruktivisme di mana pembelajaran tersebut membangun konsep di benak siswa.

10.  Marwah Astriani Kamsurya, menyatakan bahwa siswa di tuntut untuk mengaitkan konsep yang sudah diketahui sebelumnya dan yang akan dijelaskan.

11.  Auliah Almas, menjelaskan bahwa guru berusaha membangun konsep yang ada di dalam pikiran siswa. Prof. Menjelaskan bahwa tidak ada yang bisa membangun pemikiran kita selain diri kita sendiri.

12.  Wiwin Fajriah Hanna, membantu mengingatkan materi dengan apersepsi. Prof menanggapi bahwa apersepsi itu baru sampai pada tahap psikologi belum sampai pada ranah filsafat.

13.  Inova, menjelaskan bahwa video tersebut mengungkap filsafat cara berpikir deduktif.

14.  Catur Yustika, filsafat yang di ungkap adalah filsafat fenomenologi, di mana terdapat kegiatan belajar atau studi sebagai dasar kesadaran dan pengalaman. Prof berkomentar bahwa itu belum fenomenologi tapi baru empirisme (berdasarkan pada pengelaman), kalau fenomenologi itu ada abstraksi dan idealisasi.

15.  Hafiatul, menyatakan bahwa guru ingin mengetahui hambatan epistemologi siswa di mana guru ingin mengetahui bagaimana siswa dalam menentukan konsep dan langkah-langkah untuk menentukan akar-akar persamaan kuadrat. Prof berkomentar bahwa sudah benar karena mengetahui dalam rangka bagaimana sudah termasuk epistemologi. Matematika juga dikatakan sebagai epistemologi dari filsafat karena matematika juga digunakan dalam mencari kebenaran dan langkah-langkah mencari kebenaran itu adalah epistemologi.

16.  Sitti Mutia Umasugi, menjelaskan bahwa kegiatan belajar tersebut mengadakan yang mungkin ada di pikiran siswa dengan usaha gutu memfasilitasi siswa seperti dengan penyediaan LKPD.

17.  Belva, video tersebut mengungkap filsafat wadah dan isi, di mana wadahnya adalah pendekatan saintifik dan isinya adalah materi akar-akar persamaan kuadrat.

Jadi tidak terdapat satu unsur pun yang terbebas dari objek filsafat walau pun semuanya tidak bisa ditanyakan dan tidak bisa dijelaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar