Minggu, 21 Februari 2021

TUGAS 3A: SEJARAH MATEMATIKA

Refleksi Video 2: Sejarah Matematika

Tugas ini merupakan tugas refleksi video mengajar Bapak Prof. Marsigit, MA. yang berjudul Sejarah Konsep Matematika  yang berdurasi 1 jam 42 menit 54 detik.


Zaman Yunani Kuno

Zaman perkembangan pemikiran Yunani Kuno terdapat beberapa filsuf yang pemikirannya berpengaruh terhadap perkembangan matematika, yaitu Thales & Phytagoras. Selain itu juga terdapa filsuf lain seperti Plato, Descartes, Frage, Rusell, Euclid, Brouwer, Hilbert, Aristotles, Leibniz, Hume, Lakalus, Wittgenstein yang juga turut memberikan pengaruh. Sejarah perjalanan perkembangan ide matematika terbagi menjadi 2 pokok bahasan utama, yaitu tokoh dan sejarahnya.

 

Zaman Thales

Zaman Thales, matematika mulai dipandang sebagai suatu bidang keilmuan. Yang kemudian pada zaman plato mulai dipelajari dan dikembangkan dan menggabukkan matematika dengan ilmu lain seperti fisika dan kimia dan lebih dirincikan menjadi beberapa fokus kajian seperti geometri dipisah dengan bilangan, matematika mulai melakukan kajian yang bersifat abstrak, membagi yang konkrit dan yang abstrak.

 

Zaman Plato & Aristoteles

Zaman Plato mulai berkembang secara komplit. Pemikiran Plato mulau membedakan objek pikir dan objek nyata yang kemudian dapat disimpulkan bahwa realita dunia adalah kontradiksi. Realita berhubungan dengan panca indra, dan antara hubungan satu & hubungan kedua matematika yang abstrak.

Aristotles plato mengambil sikap lebih mengembangkan matematika abstrak, bagi plato abstrak itu sudah ada yang ada hanya belum ditemukan dan orang bersikap memiliki kendala dalam menemukan matematika abstrak, matematika murni karna terkendala dengan jiwanya yang menghambat.

Plato mempengaruhi Aulid guess bahwa matematika abstrak, maka dibuatlah geomatri aksiomatik 1 dengan mengambil unsur-unsur yang tidak didefinisikan, mengambil definisi-definisi,misal titik adalah... , lingkaran adalah... sudut adalah.... dll, plato dan euglides menjadi pelopor rasionalisme menurut mereka tidak ada ilmu jika tidak ada logika jika tidak ada rasio pada zaman moderent.

 

Zaman Imanuel Kant

Euclidean mempengaruhi I Khan, disisi lain ada muridnya yang meneruskan tradisi dari aristotelian yaitu Leibuiz dan Hume adalah emperisism yang meyakini bahwa ilmu itu berdasarkan realita atau pengalaman jika tidak ada pengalaman, maka tidak ada ilmu. Terjadi perang antara rasionalsm dan emperisism, dri tahun 1700an sampai tahun 1800an

Lalu Imanuel Khan yang dipengaruhi oleh kedua paham tersebut lalu membuat teori sebagai juru damai dari 2 kubu, dicari unsur-unsurnya, dicari unsur yang bersinggungan, rasionalisme ada 2 (analitik dan apriori) konsisten dan logis dia paham walau belum ada kejadiannya, emperisisem ada 2 unsur (sintetik dan a posttiori) harus mengalami dulu baru paham. Maka dikawinkanlah 2 unsur rasionalism dan emperiscism, jadi pendapatnya rasional a priori. Menurut Imanuel Khan matematika murni itu bukan ilmu, jika tidak dicocokan dgn kenyataanya (saintifik). 

 

Rasionalism mengerucut sehingga muncul ilmu logicism, kemudian mengerucut lagi lahirlah teori Russell lalu Hillbert yang membuat formalism. Hillbert dikritik oleh muridnya yang bernama Godel dimana dia membuat teorema kelengkaan dan teorima tidak kelengkapan yang membantah teorema Hillbert. Platosm, rasionalism, logicism, formalism menjadi satu yaitu yang disebut absolut. Kantianism, intuitism formalism ini matematika sebagai ilmu, sedangkan empiricism,fallibism,analiticism ini matematika sebagai kegiatan.

Era Rebausans melahirkan pemikiran baru tentang pendidikan. Lebih dari sekedar belajar tentang apa yang harus seseorang lakukan dengan pekerjaan mereka.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar