Tahun 2045 merupakan momen yang
bersejarah bagi perjalanan panjang bangsa Indonesia, pada tahun tersebut
Indonesia genap memasuki usai yang ke-1 abad atau dikenal dengan 100 tahun EMAS.
Pada tahun itu juga ditaksir Indonesia akan memasuki bonus demografi dengan
jumlah penduduk 318,7 juta jiwa yang di dominasi dengan usia produktif dengan
persentasi 86,6% dari jumlah penduduk (Kementerian PPN/Bappenas, 2017). Kondisi
ini menjadi keuntungan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk memajukan sektor
pembangunan negara sehingga harus dimanfaatkan dan dikelola secara optimal.
Oleh karena itu, dari sekian banyak persoalan bangsa, maka dinilai masalah
pendidikan harusnya mendapatkan lebih banyak perhatian oleh pemerintah untuk
menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing
global. Hal yang perlu dilakukan yaitu pendidikan harus digarap agar dapat mengantarkan generasi bangsa tahun 2045
menjadi generasi EMAS yakni
generasi yang Energik, Multitalenta, Aktif dan Spiritual yang disesuaikan
dengan kurikulum penddikan yang berlaku.
Pendidikan di Indonesia tengah
mengusahakan implementasi kurikulum 2013 secara total dan merata keseluruh
tanah air. Namun implementasi kurikulum 2013 menjadi permasalahan tesendiri
bagi beberapa sekolah di Indonesia. Hadirnya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia No. 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum
2006 dan Kurikulum 2013. Peraturan tersebut menyatakan pada pasal 4 bahwa
“satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah dapat melaksanakan kurikulum
tahun 2006 paling lama sampai tahun pelajaran 2019/2020”. Dilansir oleh
sindonews.com Senin, 02 juli 2018 bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(KEMENDIKBUD) mulai tahun ini mewajibkan seluruh sekolah menggunakan kurikulum
2013 secara total.
Penerapan kurikulum 2013 secara
total semakin menuntut guru di seluruh Indonesia untuk siap dan mampu
menerapkannya. Penerapan kurikulim 2013 tersebut harus diringi dengan persiapan
yang matang. Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan dalam sistem pendidikan
khususnya guru mata pelajaran. Kepala
Dinas Pendidikan Kota Makassar menghimbau guru-guru untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan (dilansir oleh tribun-timur.com, Selasa 24 Juli 2018).
Kenyataan yang terjadi dilapangan,
tidak semua sekolah di Indonesia siap untuk menerapkan Kurikulum 2013. Solusi
pemerintah adalah melakukan pelatihan dan pendampingan kurikulum 2013 kepada
78.000 sekolah di seluruh tanah air. Penulis menganggap solusi tersebut gagal
karena tidak diimbangi dengan perkembangan dan pembangunan infrastruktur daerah
yang mendukung penerapan kurikulum tersebut, salah satu daerah yang menjadi
contoh adalah Kabupaten Jeneponto. Kebupaten Jeneponto tercatat sebagai
satu-satunya daerah 3T di Sulawesi Selatan yang memiliki 532 jumlah sekolah
(KEMENDIKBUD, 2018).
Salah satu kacamatan di Kabupaten
Jeneponto yang merupakan daerah paling terluar adalah Kecamatan Bangkala Barat.
Kecamatan Bangkala Barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Takalar yang
berjarak 39,1 km dari Ibu Kota Kabupaten yang memiliki 45 jumlah sekolah dengan
12 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kecamatan Bangkala Barat merupakan sebuah
wilayah yang sangat minim oleh aksesiblitas jaringan internet dan jaringan
telekomunikasi, sehingga manjadi kendala tersendiri bagi tenaga pendidik di
dearah sekitar untuk mendapatkan informasi termasuk di SMP Negeri 1 Bangkala
Barat yang pada tahun 2018 telah mengimplementasikan Kurikulum 2013.
Permasalahan yang semakin kompleks dan mendesak untuk segera di selesaikan
manjadi keresahan tersendiri bagi guru mata pelajaran di SMP Negeri 1 Bangkala
Barat untuk menyiapkan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013.
Persiapan yang perlu dilakukan oleh
guru untuk melakukakan proses pembelajar yang mengacu pada kurikulum 2013 diantaranya
adalah mempersiapkan media pembelajaran. Guru dalam membuat dan menyediakan
media pembelajaran perlu disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi lingkungan
sekolah tempat guru mengajar. Inovasi-inovasi media pembelajaran telah
disesuaikan dengan mengikuti perkembangan teknologi yaitu menciptakan media
pembelajaran berbasis internet karena lebih valid, praktis dan dapat memotivasi
siswa dalam belajar (Aditya, 2018: 64). Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, bahwa media
pembelajaran berbasis internet tidak tepat diterapkan di daerah 3T khususnya di
SMP Negeri 1 Bangkala Barat karena tidak memadainya fasilitas dan infrastruktur
yang mendukung berupa jaringan dan perangkat yang digunakan untuk mengakses
internet.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya,
PT. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Web pada Materi
Lingkaran bagi Siswa Kelas VIII. Jurnal
Matematika, Statistika & Komputasi. 15(1): 67-74. http://journal.unhas.ac.id/index.php/jmsk/article/download/4425/2522.
Diunduh pada 31 Oktober 2018 (19:05).
KEMENDIKBUD. 2018. Daftar Daerah 3T. https://beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id/uploads/download/daftar-daerah-3T-BU.pdf.
di unduh pada 30 Oktober (10:33).
KOMPAS.com. 2015. Tetapkan 122 Daerah
Tertinggal, Ini Daftarnya.Dilihat pada 21
Februari 2019 (12:11). https://nasional.kompas.com.
Koran sindo. 2018. Tahun
ini, Kurikulum 2013 Wajib Diterapkan Total. https://nasional.sindonews.com/read/1318055/144/tahun-ini-kurikulum-2013-wajib-diterapkan-total-1530494634.
Diunduh pada 30 Oktober 2018 (21:15).
Tribun-timur.com. 2018. Kurikulum 2013 Wajib Diterapkan, Kadisdik
Makassar Meminta Guru Menyesuaikan Diri. http://makassar.tribunnews.com/2018/07/24/kurikulum-2013-wajib-diterapkan-kadisdik-makassar-minta-guru-menyesuaikan-diri.
Diunduh pada 1 November 2018 (10:13).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar